Minggu, Oktober 25, 2015

6 Cara Mudah Mencegah Malware Masuk Ke Android

6 Cara Mudah Mencegah Malware Masuk Ke Android


Selamat siang sob, setelah sekian lama jarang update kali ini saya update lagi. Karena kemarin itu terhalang sama UTS kuliah, jadi aktivitas blogging sempat stop sebentar. Ohh iya, tau kan Android ? iya si robot Hijau itu. Diseluruh dunia tingkat pemakaian perangkat mobile terus meningkat dan Android lah yang memimpin sebagai sistem operasi mobile yang paling laris. Penggunaan yang besar pada perangkat android ini menarik perhatioan penjahat Cyber untuk melakukan aksi pencurian data dengan menyisipkan malware dalam sebuah aplikasi android.

Bukan mustahil para penjahat Cyber bisa melakukan pembajakan pesan, memonitor panggilan telepon, mencuri data penting, bahkan bisa menyadap microphone pada ponsel yang terkena malware.

Saati ini ponsel atau pun Tablet seperti telah menjadi komputer pribadi yang bisa dibawa kemana-mana. Tempat di mana pengguna menyimpan data-data penting yang bersifat pribadi. Untuk melindungi data-data penting pada ponsel, ada beberapa tips untuk menangkal nya. Berikut tips nya :

Pasang Aplikasi antivirus

Google Play Store juga merupakan rumah bagi ratusan aplikasi antivirus yang menawarkan tambahan lapisan keamanan. Jika mencari dengan kata "antivirus" di Play Store, kamu akan menemukan lebih dari 250 aplikasi.

Perusahaan seperti Avast, AVG, BitDefender, Kaspersky, Sophos, Symantec (Norton), dan TrendMicro, merupakan perusahaan dan merek terpercaya di industri serta punya pengalaman panjang untuk urusan perangkat lunak antivirus.

Selain itu, pendatang baru Lookout dan TrustGo juga berhasil membangun nama mereka sebagai aplikasi antivirus untuk Android. Lembaga keamanan AV-Test pada awal 2013 menempatkan Lookout dan TrustGo sebagai aplikasi antivirus yang baik untuk Android.

Waspada Aplikasi mencurigakan

Meski ada di toko aplikasi resmi, namun kamu harus tetap waspada karena terkadang ada aplikasi gadungan yang seakan terlihat seperti aplikasi asli.

Contohnya adalah aplikasi yang mengatasnamakan BlackBerry Messenger (BBM) untuk Android yang muncul di Google Play Store pada September 2013. Aplikasi tersebut dipastikan palsu, dan anehnya, sebanyak 100 ribu orang terkecoh karena telah mengunduhnya. Aplikasi itu tak lebih dari sebuah layanan spamming.

Ini membuktikan bahwa perusahaan sekelas Google pun, kurang memberi perhatian atas aplikasi yang dipublikasi di Play Store. Aplikasi gadungan di Play Store sempat memiliki jumlah cukup banyak, bukan hanya satu atau dua buah.

Jika kamu menemukan sebuah aplikasi yang mencurigakan, seperti BBM gadungan di atas, sebenarnya ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengantisipasinya. Lihatkan nama perusahaan/pengembang/penerbit yang merilisnya. Aplikasi BBM sudah pasti dirilis oleh BlackBerry Limited, sebagai pemegang merek BlackBerry dan BlackBerry Messenger.

Selain itu, sebaiknya kamu juga membaca ulasan atas aplikasi yang dinilai mencurigakan. Jika semua ulasan memuji-muji secara berlebihan, atau struktur bahasanya kurang lebih sama, kamu patut curiga pada aplikasi itu. Karena, bisa jadi itu adalah tipuan belaka dari penjahat siber.

Hindari aplikasi bajakan

Ahli keamanan Bogdan Botezatu, dari BitDefender, memperingatkan bahaya yang ditimbulkan dari sebuah aplikasi bajakan dari sumber atau toko aplikasi yang tidak jelas.

Menurut Botezatu, para penjahat siber mampu mengambil paket aplikasi Android yang sah (dengan format .APK), lalu menyusupi program jahat dalam aplikasi tersebut dengan proses yang relatif sederhana.

Kebanyakan aplikasi bajakan, atau yang didapat dari sumber yang tidak jelas, mengandung beberapa bentuk program jahat. Selain itu, pembajakan juga merupakan bentuk tidak menghormati hak cipta pembuat aplikasi.


Unduh dari toko aplikasi resmi

Saya sarankan bagi kalian yang ingin mengunduh aplikasi pada ponsel kamu, ada baiknya untuk mengunduh aplikasi di toko aplikasi resmi seperti Google PlayStore, AppsStore ataupun yang lainnya. Karena toko aplikasi resmi punya kredibilitas dalam hal keamanan.

Tim pengelola toko aplikasi tersebut diharapkan telah melakukan evaluasi atas setiap aplikasi yang mereka publikasi. Jika ditemukan ada program jahat dalam aplikasi, biasanya mereka akan meminta pengembang aplikasi untuk menghilangkannya atau bahkan tidak memberi izin publikasi aplikasi tersebut.


Pengaturan

Google sebenarnya telah menyediakan sejumlah pengaturan pada sistem operasi Android untuk mencegah serangan aplikasi berbahaya. Android versi 2.2 (Froyo) dan versi di atasnya, pada dasarnya telah menyediakan fasilitas untuk memindai program berbahaya.

Ketika kamu mengunduh dan memasang aplikasi dari sumber tidak resmi, Android memberi peringatan atas setiap potensi ancaman. Bagi perangkat Android yang menjalankan sistem operasi versi 4.1 atau lebih tinggi, dapat mengakses fitur tersebut dengan masuk ke Settings > Security > Verify apps.

Selain itu, perangkat yang menjalankan Android versi 4.2 atau lebih tinggi juga dilindungi dari biaya SMS premium. Akan muncul pemberitahuan jika ada sebuah aplikasi yang mencoba untuk mengirim pesan teks menggunakan layanan premium, di mana kamu dapat menentukan apakah akan menyetujui atau menolaknya. Fitur ini sudah ada di sistem operasi Android dan tidak perlu diaktifkan.

Melakukan Software updates

Jika tersedia pembaruan perangkat lunak (software) di ponsel kamu, pastikan lah kamu mengunduh dan memasangnya. Google atau vendor akan terus mendorong pembaruan perangkat lunak Android untuk memperbaiki celah, meningkatkan performa, dan menambah fitur baru agar membuat perangkat lebih aman.

Untuk memeriksa pembaruan perangkat lunak ini, kamu bisa masuk ke Settings > About phone atau About tablet > System Updates.


Nah itu dia 6 cara mudah yang bisa kita gunakan untuk mencegah malware masuk ke android. semoga dengan cara diatas Android kalian tetap sehat ya.
Tolong bantu saya untuk bagikan artikel ini jika kamu merasa terbantu. Satu klik pada tombol share akan sangat berarti bagi saya dan juga untuk teman-teman yang lainnya. Terima Kasih